''TRUST ISSUES''
Pernah denger istilah “trust issues?” Kita semua mungkin pernah
disakiti sama orang lain. Dikhianati dan dibohongi oleh orang yang kita percaya
banget. Dan ini bisa dilakuin sama siapapun, mungkin sama orang tua,
pacar, sahabat, atau rekan kerja. Banyak lah dari kita yang mungkin pernah ngerasain
kejadian yang bikin kita malah jadi susah percaya orang.
Dan
saya tahu sih rasanya: Pastinya sakit banget. Saya tau banget rasanya udah
percaya sama orang, eh tapi malah dikhianati. Udah deal sama sesuatu, eh
deal-nya berubah-ubah terus. Jadinya, kita yang udah menginvestasikan waktu dan
tenaga malah dikecewain. Sampai akhirnya, kadang kita juga jadi capek dan
memutuskan buat gak percaya lagi.
Jadi, apa sih trust issues itu?
Simpelnya, trust issues itu gak percayaan sama
orang. Orang yang punya trust issues cenderung
punya pandangan yang pesimistis terhadap manusia . Kayak, mereka tuh selalu
beranggapan bahwa orang punya niatan buruk sama dia. Meskipun pada realitanya,
sebenarnya ya orang tuh nggak selalu punya niatan buruk.
Kenapa orang bisa trust issue? Nah,
biasanya, trust issue itu
punya pengalaman yang kurang menyenangkan sebelumnya. Atau, bisa jadi trust issues-nya disebabkan oleh rasa
takut dan trauma. Dan akhirnya mereka yang trust issue pun memilih langkah
sederhana, yaitu langkah buat yaudah: Gak usah percaya lagi aja sama orang
untuk menghindari rasa sakit dan kekecewaan yang kerasa negatif banget buat
dia. ( (Zak, Gold, Ryckman, & Lenney, 1998))
Nah, mungkin ada dari kalian yang
nanya, “Saya itu mengalami trust issue gak sih?” Berikut ini adalah sih
ciri-ciri dari orang yang punya trust
issues;
1. Suka Jaga Jarak
Kalo
ada orang yang ngedeketin, orang yang trust issues kemungkinan besar akan
menarik diri. Kesannya, kayak gak pengen deket gitu sama orang. Kalaupun
pengen, biasanya emang tingkah lakunya nunjukkin gak pengen. Dan ini mungkin
banget terjadi karena mereka takut, takut untuk disakitin lagi dan takut
mengalami pengalaman buruk lagi.
2. Susah Percaya Sama Orang
Yang mana
saya sangat susah untuk menerima kehadiran orang baru, saya sangat tidak mudah
mempercayai seseorang, saya takut kecewa, saya takut ketika saya sudah percaya
kemudian kepercayaan saya dihancurkan, saya takut tersakiti lagi. Saya
sebenarnya sosok yang ceria, terlebih dihadapan orang-orang yang mengenal saya
selama bertahun2. Tapi saya akan langsung menjadi sosok yang sangat dingin
ketika berhadapan di tempat umum/di depan orang2 yang tidak saya kenali.
3. Cenderung Punya Pandangan yang Pesimistis atau Negatif
Seperti yang sudah disebutkan, orang dengan trust issues merasa bahwa setiap orang pasti punya intensi buruk sama dia. Mereka merasa nggak ada manusia yang benar-benar tulus ngedeketin dia atau temenan sama dia.
Nah,
terus kita harus ngapain? Ada nih langkah2 yang bisa kalian lakuin supaya kalian
gak trust issues lagi!
Pertama, refleksikan pengalaman buruk dan belajar mengikhlaskannya
Pasti
sakit rasanya mengalami peristiwa ketika orang memperlakukan lo dengan buruk.
Wajar banget buat kamu untuk marah, sedih, dan jadinya gak percaya lagi sama
orang. Tapi sekali lagi, peristiwa itu sudah terjadi. Dan ketika itu sudah
terjadi, mau mengutuk orang yang melakukannya terus-terusan juga nggak baik
buat diri kamu. Pada akhirnya, memang peristiwa itu perlu kita ikhlaskan. Kamu
boleh marah dan sedih, tapi jangan berlarut-larut
Terimalah
kekesalan yang kamu rasakan sebagai hal yang manusiawi. Setelah itu,
ikhlaskanlah peristiwa tersebut. Memang berat sih, tapi ini adalah step awal
yang penting. Supaya kita nggak dipenuhi dengan kebencian, rasa pengen balas
dendam, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Terima masa lalu kamu, dan
sambut masa depan yang pastinya bakal penuh dengan hal2 menarik lainnya yang
kamu alami.
Kedua, move on
Apa
yang terjadi di masa lalu biarlah ada di masa lalu. Sekarang, kita coba fokus
dengan hal yang bisa dilakukan sekarang yang akan berdampak baik untuk kamu di
masa depan. Apa nih cita-cita yang dulu sempet kamu lupakan karena nggak bisa
move on dari kejadian masa lalu?
Lakukan
hal yang kamu suka, kenalan sama orang baru, jalani hobi baru,, pergi liburan,
nongkrong sama temen. Banyak hal yang selama ini mungkin nggak sempet kamu
lakuin. Dan cara move on paling ampuh: lakukan itu sekarang, apapun itu.
Ketiga, terima risiko
Terima risiko yang timbul karena belajar memercayai lagi. Tidak ada yang sempurna, kita bisa saja mengecewakan orang. Oleh karena itu, menempatkan kepercayaan pada seseorang tidak dapat disangkal akan menyebabkan kekecewaan lagi.
Keempat, mempelajari
Pelajari cara kerja kepercayaan. Kepercayaan tidak harus diberikan dengan bebas. .
Coba dan percaya lagi. Jika gagal dan kembali ke kecenderungan tidak percaya, coba lagi. Percaya lagi. Tetaplah menempatkan diri di luar sana.
Terakhir, belajarlah dari pengalaman.
Mungkin setelah kejadian itu akhirnya
kita tersadar bahwa kita pernah berbuat kesalahan, entah percaya dengan orang
yang salah, komunikasi yang negatif, dsb. Tapi, balik lagi ke poin sebelumnya.
Jadikan kesalahan yang kamu perbuat sebagai sarana untuk introspeksi dan
evaluasi diri. Sambutlah masa depan dengan excited. Tapi inget buat gak
berekspektasi terlalu banyak. Fokus aja dan live
life to the fullest.
Komentar
Posting Komentar